Mau nyelipin beberapa halaman di karya tulis saya. kebetulan waktu mau wisuda Akademi Thibbun Nabawi kemaren saya buat karya tulis tentang hujan. karna saya sangat mencintai hujan. rahmat Allah yang satu ini jika kita perhatikan ternyata banyak sekali keindahan yang terkandung padanya. tulisan ini tercantum pada subBab E. Makna Filosofis yang terkandung dalam peristiwa hujan. E1. "Harapan itu masih ada".
48.
Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah
membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya
bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan yang keluar dari celah-celahnya, maka
apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendakiNya, tiba-tiba
mereka menjadi gembira.
49. Dan sesungguhnya
sebelum hujan diturunkan kepada mereka, mereka benar-benar telah berputus asa.”
{Ar-Rum:48-49}
uqèdur Ï%©!$# ãAÍit\ã y]øtóø9$# .`ÏB Ï÷èt/ $tB (#qäÜuZs% çà³Ytur ¼çmtGyJômu 4 uqèdur Í<uqø9$# ßÏJysø9$# ÇËÑÈ
28. dan Dialah yang
menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan
Dialah yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji. {Asy-Syuro:28}
ô`ÏBur ¾ÏmÏG»t#uä ãNà6Ìã s-÷y9ø9$# $]ùöqyz $YèyJsÛur ãAÍit\ãur z`ÏB Ïä!$yJ¡¡9$# [ä!$tB ¾Çósãsù ÏmÎ/ ßöF{$# y÷èt/ !$ygÏ?öqtB 4 cÎ) Îû Ï9ºs ;M»tUy 5Qöqs)Ïj9 cqè=É)÷èt ÇËÍÈ
“Dan
diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan kepadamu kilat untuk
(menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan hujan dari langit, lalu
menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mempergunakan
akalnya.”
{Ar-Rum:24}
Disinilah
Allah menceritakan hujan adalah sebagai kabar gembira untuk menghibur
hamba-hambaNya agar jangan bersedih dan berputus asa kala ujian hidup menyapa.
Masalah silih berganti layaknya petir yang mengguntur memberikan ketakutan,
belum habis rasa takut itu datang lagi kilat menyambar-nyambar, kemudian angin
bertiup kencang sehingga semakin menambah ketakutan. Di saat berada pada puncak
ketakutan Allah turunkan hujan dan menghidupkan segala yang ada di bumi setelah
tandus, mati sebelumnya. Artinya harapan yang semula kering atau hampir mati
maka Allah berikan pertolongan dan menghidupkan kembali harapan itu.
¨bÎ) yìtB Îô£ãèø9$# #Zô£ç ÇÏÈ
“Karena
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (Al-Insyiroh:6)
Bahkan seorang rasul
pun pernah mengalami kekeringan harapan, hingga saat pada puncak keputus asaan
datanglah pertolongan Allah.
#Ó¨Lym #sÎ) }§t«øtFó$# ã@ß9$# (#þqZsßur öNåk¨Xr& ôs% (#qç/Éà2 ôMèduä!$y_ $tRçóÇtR zÓÉdfãZsù `tB âä!$t±®S ( wur tã $uZßù't/ Ç`tã ÏQöqs)ø9$# tûüÏBÌôfßJø9$# ÇÊÊÉÈ
“Sehingga apabila para
Rasul tidak mempunyai harapan lagi (tentang keimanan mereka) dan telah meyakini
bahwa mereka didustakan, datanglah kepada para Rasul itu pertolongan Kami, lalu
diselamatkan orang-orang yang Kami kehendaki. Dan tidak dapat ditolak siksa
Kami dari pada orang-orang yang berdosa.” (Yusuf:110)
Begitulah kasih
sayangNya. Agar dengan kesulitan itu kita dapat mengambil pelajaran sebagai
proses pendewasaan diri dan menjadi lebih siap untuk dinaikkan kepada derajat
yang lebih tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar